Optimalisasi Peran Dekranasda dalam Pemberdayaan Ekonomi Kreatif pada Kelompok Kerajinan Perempuan Kabupaten Aceh Timur
DOI:
https://doi.org/10.47766/saree.v4i1.551Keywords:
Creative Economy Empowerment, Role Optimization, Women's Crafts GroupAbstract
This article describes optimizing the role of the Regional National Crafts Council (Dekranasda) in empowering the creative economy of women's craft groups in the East Aceh District and the obstacles encountered in empowerment. Data collection techniques used are: observation, interviews, and documentation. The Key Informants in this study were: Secretary of the Dekranasda, Chair of the Dekranasda, Treasurer of the East Aceh Dekranasda, and chair of the group of women craftsmen. The data analysis technique used after the data was collected was data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that optimizing the role of Dekranasda in empowering the creative economy of women craftsmen groups has grown a quite significant role. Dekranasda has a role as a motivator, facilitator, monitor, dynamicator, and marketing in the development of its handicraft products. These various roles still show optimal function. However, the role of marketing seems to be still not optimal due to the global impact of the Covid-19 pandemic and delays in the distribution of financial assistance.
Abstrak
Artikel ini membahas mengenai optimalisasi peran Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dalam pemberdayaan ekonomi kreatif kelompok pengrajin perempuan di Kabupaten Aceh Timur dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Key Informan dalam penelitian ini adalah: Sekretaris Dekranasda, Ketua Dekranasda, Bendahara Dekranasda Aceh Timur, dan ketua kelompok pengrajin perempuan. Teknik analisis data yang digunakan setelah data terkumpul adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa optimalisasi peran Dekranasda dalam pemberdayaan ekonomi kreatif kelompok pengrajin perempuan mengalami perkembangan peran yang cukup signifikan. Dekranasda memiliki peran sebagai motivator, fasilitator, pemantau, dinamisator, dan pemasaran dalam pengembangan produk kerajinannya. Berbagai peran tersebut masih menunjukkan fungsi yang optimal. Namun, peran pemasaran nampaknya masih belum optimal karena dampak global dari pandemi Covid-19 dan keterlambatan penyaluran bantuan keuangan.
References
Aida, N. (2013). Kreativitas pengembangan produk batik oleh Dekranasda Riau dalam menguasai pangsa pasar menurut ekonomi islam (Studi kasus di Riau) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim Riau. http://repository.uin-suska.ac.id/9985/.
Anggraini, A. (2017). Peran Dekranasda Kota Tanjung Balai dalam Pemberdayaan Ekonomi Ibu Rumah Tangga Melalui Home Industri Kulit Kerang di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung.” (Studi Kasus di Teluk Nibung), Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka cipta.
Ermalia, T. L. (2016). Peran Dekranasda Kabupaten Jombang dalam Mengambangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus di Kabupaten Jombang) Universitas Negeri Surabaya. https://doi.org/10.26740/publika.v4n2.p%25p.
Muna, N. (2017). Produktivitas Dekranasda dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bireuen. (Studi Kasus di Bireuen) Universitas Unsyiah Banda Aceh. https://jim.usk.ac.id/FISIP/article/view/5180.
Ningrum, R. (2018). Pelaksanaan Pelatihan Dalam Menumbuhkan Motivasi Berwirausaha Bagi Masyarakat Binaan Dekranasda di Kabupaten Gresik (Studi Kasus Di Kabupaten Gresik) Jurnal Plus Unesa.
Nursanti, Z. A. (2019). Peran Home Industri dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus di Lebeng Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
Rahmawati, A. (2005). Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Desa Vokasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Anyaman di Desa Cinta Raja. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rahmiaty, Meylina, & Rahman, F. (2022). Instrumen penelitian: panduan penelitian di bidang pendidikan. Yogyakarta: Jejak Pustaka.
Sari, A. P., Pelu, M. F. A. R., Dewi, I. K., Ismail, M., Siregar, R. T., Mistriani, N., Marit, E. L., Killa, M. F., Purba, B., & Lifchatullaillah, E. (2020). Ekonomi Kreatif. Yayasan Kita Menulis.
Sari, R. R. P. (2019). Analisis Pangsa Pasar Dalam Meningkatkan Potensi Koperasi Intako Sidoarjo. http://repository.stiemahardhika.ac.id/2825.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Tamaya, V., Sulandari, S., & Lituhayu, D. (2013). Optimalisasi Kampung Batik dalam Mengembangkan Industri Batik Semarang di Kota Semarang. Journal of Public Policy and Management Review, 2(1), 151–160. https://doi.org/10.14710/jppmr.v2i1.1612.
Usman, H dan Purnomo Setiady Akbar (2003). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Yulika, F. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Ulakan Tapakis melalui Pengembangan Desain Produk Anyaman Pandan (Studi Kasus Negeri Ulakan Kabupaten Padang).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Saree : Research in Gender Studies
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.