Peran Perempuan Desa dalam Mitigasi Kebakaran Hutan
DOI:
https://doi.org/10.47766/saree.v6i1.2593Keywords:
the power of mama, perempuan, desa, mitigasi, kebakaran hutanAbstract
Despite the fact that women do not experience any direct harm, forest fires have significant and detrimental effects on them whenever necessary. The impact on women is disproportionate, and these fires cause significant disruption to various aspects of life, including social, economic, and health. Consequently, the objective of this investigation is to assess the extent to which women are involved in the management of forest and land fires. This study employed a multifaceted approach to data collection in order to enhance comprehension of the impact and dynamics of The Power of Mama (PoM) program. Secondary social data collection was one of the primary methods employed. This involved the examination of existing records and statistics to provide a comprehensive understanding of the social, demographic, and economic characteristics of the village and its residents. This offered a fundamental comprehension of the community's circumstances prior to the commencement of the PoM program. These findings demonstrate that, as demonstrated by initiatives such as The Power of Mama, women's contributions are substantial in the mitigation of fires. It is essential that governments and organizations collaborate to safeguard and empower women in order to effectively prevent and mitigate forest fires.
Abstrak
Meskipun perempuan tidak terpengaruh secara langsung, kebakaran hutan memiliki dampak yang luas dan berbahaya terutama pada mereka. Kebakaran ini menyebabkan banyak gangguan terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, ekonomi, dan kesehatan, dan dampaknya terhadap perempuan sangat tidak proporsional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keterlibatan perempuan dalam menangani kebakaran hutan dan lahan. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dampak dan dinamika program The Power of Mama (PoM), studi ini menggunakan pendekatan multi-segi dalam pengumpulan data. Salah satu metode utama yang digunakan adalah pengumpulan data sosial sekunder; ini melibatkan menganalisis catatan dan statistik yang ada untuk memberikan latar belakang karakteristik sosial, demografis, dan ekonomi desa dan penduduknya. Sebelum program PoM dimulai, ini memberikan pemahaman dasar tentang kondisi masyarakat. Hasil ini menunjukkan bahwa, seperti yang ditunjukkan oleh program seperti The Power of Mama, keterlibatan perempuan sangat besar dalam mengurangi kebakaran. Sangat penting bagi pemerintah dan organisasi untuk bekerja sama dalam melindungi dan memberdayakan perempuan untuk memitigasi dan mencegah kebakaran hutan secara efektif.
References
Amaratunga, D. (2022). Kemajuan dalam pengembangan sistem peringatan dini yang dapat diakses secara global: Dimensi gender pengurangan risiko bencana. United Nations, Kronik PBB.
Aqilla, M. J., & Purwaningsi, E. A. (2023). Strategi Peningkatan Sdm Pesisir Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Sumber Daya Alam. Riset Sains dan Teknologi Kelautan, 211-217. DOI: https://doi.org/10.62012/sensistek.v6i2.31685
Budiningsih, K. (2017). Implementasi kebijakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 14(2), 165-186.
Elbaar, E., Feronika, E., & Meilantina, M. (2020). The role of women in mitigation of forest and land fires based on local wisdom. Systematic Reviews in Pharmacy, 11(6).
Ginige, K., Amaratunga, D., & Haigh, R. (2014). Tackling women’s vulnerabilities through integrating a gender perspective into disaster risk reduction in the built environment. Procedia Economics and Finance, 18, 327–335.
Hedriyanti, G., & Syamsuddin. (2021). Peran perempuan terhadap penanggulangan bencana di Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Mimbar Kesejahteraan Sosial, 4(2).
Mangahas, T. L. S., Casimiro, R. R., & Gabriel, A. G. (2018). Economically challenged women in disaster risk management: toward a resilient Filipino community. Open Journal of Ecology, 8(1), 42-56. DOI: https://doi.org/10.4236/oje.2018.81004
Marlina, S. (2022). Peranan gender dalam bencana kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangkaraya. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(2). DOI: https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v7i2.6337
Moreno, J., & Shaw, D. (2018). Women’s empowerment following disaster: a longitudinal study of social change. Natural hazards, 92, 205-224. DOI: https://doi.org/10.1007/s11069-018-3204-4
Pratiwi, W., Markum, & Setiawan, B. (2018). Peran perempuan dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) Dongo Baru Kabupaten Lombok Timur.
Rahmiaty, Meylina, & Rahman, F. (2022). Instrumen penelitian: panduan penelitian di bidang pendidikan. Yogyakarta: Jejak Pustaka.
Scorviana, N., & Setiadi, S. (2018). Strategi perempuan Dayak Ngaju dalam program Redd+ di Kalimantan Tengah. Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan, 19(1), 1–21.
Setiawan, R. (2019). BNBP: 60 sampai 70% korban bencana adalah perempuan dan anak. Retrieved from https://tirto.id/bnpb-60-sampai-70-korban-bencana-adalah-perempuan-dan-anak-dgod
UNISDR. (2015). Sendai Framework: Kerangka kerja pengurangan risiko bencana 2015-2030. Retrieved from https://reliefweb.int/report/world/sendai-framework-disaster-risk-reduction-2015-2030-aconf224crp1?gad_source=1&gclid=Cj0KCQjw-uK0BhC0ARIsANQtgGMZt0wjZ76C3OGF5PNdGQv-ayzMEb-XsKufEgx5dybUAxORb6L4CB8aAsVvEALw_wcB
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Saree: Research in Gender Studies
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.