Kasus Jilbab Masya Amini : Dinamika Gerakan Feminisme di Negara Islam

Authors

  • Musdiansyah Lingga Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

DOI:

https://doi.org/10.47766/saree.v6i1.2386

Keywords:

Jilbab, Feminisme, Negara Islam, Iran, Gerakan

Abstract

The objective of this research is to examine how the Masya Amini Hijab case exemplifies the obstacles and complexities encountered by women fighting for their rights within an Islamic society. The analysis of several perspectives that arose from this situation, such as religious, political, and cultural views, was conducted using qualitative research methodologies. The research findings indicate that the Masya Amini Jilbab case sparked extensive debates concerning religious interpretation, societal norms, and women's rights. There is a clash between factions advocating for the individual's right to clothing freedom and factions prioritizing the preservation of traditional and religious values. Feminist groups in Islamic nations have intricate obstacles in reconciling religious beliefs with the ideas of gender equality. The findings of this study can offer additional understanding of the dynamics of the feminist movement in Islamic nations and emphasize the importance of cross-cultural discussion and comprehension in advancing gender equality.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana kasus Masya Amini Hijab menunjukkan tantangan dan kesulitan yang dihadapi perempuan yang memperjuangkan hak-haknya di dalam tatanan masyarakat Islam. Analisis dari beberapa perspektif yang muncul dari situasi ini, seperti pandangan agama, politik, dan budaya, dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus Jilbab Masya Amini memicu banyak perdebatan tentang interpretasi agama, norma masyarakat, dan hak-hak perempuan. Ada perselisihan antara kelompok yang mendukung kebebasan berpakaian individu dan kelompok yang mempertahankan nilai-nilai budaya dan agama. Di negara-negara Islam, kelompok feminis menghadapi tantangan yang sulit untuk mendamaikan kepercayaan agama mereka dengan gagasan kesetaraan gender. Penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman kita tentang gerakan feminis di negara-negara Islam dan menekankan betapa pentingnya memahami dan berbicara tentang hal-hal lintas budaya untuk memperjuangkan kesetaraan gender.

References

Amin, S. (2013). Pasang surut gerakan feminisme. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender, 12(2), 146-156.

Azizah, N., & Rahmawati, F. (2020). Kekerasan berbasis gender di Pakistan. Prosiding UMY Grace, 1(2), 317-339.

Azizah, S., & Anam, M. Z. (2020). Advokasi gerakan perempuan Iran dalam menantang ketidakadilan gender pasca revolusi tahun 1979-2005. Prosiding UMY Grace, 1(1), 559-569.

Bahramitash, R. (2007). Iranian women during the reform era (1994–2004): A focus on employment. Journal of Middle East Women’s Studies, 3(2), 86-109.

Bennett, J. M. (2006). History matters: Patriarchy and the challenge of feminism. University of Pennsylvania Press.

Bhayangkara, C. S. (2022, September 25). Apa itu polisi moral Iran? Adili Mahsa Amini gegara aturan hijab hingga tewas. Suara.com. Retrieved November 1, 2022, from https://www.suara.com/news/2022/09/25/082500/apa-itu-polisi-moral-iran-adili-mahsa-amini-gegara-aturan-hijab-hingga-tewas

Daud, F. K., & Rosadi, A. (2021). Dinamika hukum keluarga Islam dan isu gender di Iran: Antara pemikiran elit sekuler dan ulama Islam. Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi, 4(2), 205-220.

Haryati. (2022). Perempuan Iran: Sebelum dan sesudah revolusi Islam. Kalaliterasi.

Hasbunallah, A. (2022). Ide feminisme dan pola dikotomi relasi gender dalam Islam: Sebuah pandangan filosofis. Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak, 4(1), 105-112.

Hoodfar, H. (2018). Daughters of the revolution: The Iranian women who risk arrest for protesting against hijab laws and demanding equal rights. The Conversation.

Hosseinkhah, M. (2014). Thirty-five years of forced hijab: The widespread and systematic violation of women’s rights in Iran. Retrieved from http://justice4iran.org/english/wpcontent/uploads/2014/03/Hejab-Report-JFI-English.pdf

Information Technology, Department of Statistics and. (2010). Statistics of higher education in Iran academic year 2008/09. Institute for Research & Planning in Higher Education. Tehran.

Manucehri, A. (2019). Sistem politik Republik Islam Iran: Sebuah metode penyelenggaraan politik ilahi. Terj. Akmal Kamil. Yogyakarta: Rausyanfikr Institute.

Mikail, K. (2015). Politik dan perempuan: Perjuangan politik perempuan di Iran pasca revolusi Islam 1979. Addin, 9(2).

Octaviani, C. N., Prihantoro, E., Sariyati, S., & Banowo, E. (2022). Gerakan feminisme melawan budaya patriarki di Indonesia. Broadcasting Communication, 4(1).

Rahman, F., Zanzibar, Z., Yuzar, E., & Sari, D. D. (2024). Gendered Power Struggles: A Critical Discourse Analysis of Restrictive Practice in Contemporary Journalism Under Taliban Regime. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 35(1), 23-36.

Sarah, A., & Martin, V. (Eds.). (2002). W//omen, religion, and culture in Iran. Routledge Taylor and Francis Group.

Sedghi, H. (2007). Women and politics in Iran. New York: Cambridge University Press.

Setyawan, H. (2022). Kronologi kematian Mahsa Amini yang memicu gelombang protes. Kalaliterasi.

Shofiyah, A. (2019). Dinamika Gerakan Sosial Perempuan Iran: Pra & Pasca Revolusi 1979 (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Soeradji, E. (2007). Dinamika hukum Islam di Iran. Himmah, 8(22), 37-51.

Syarbini, I. (2020). Pemikiran Murtadha Muthahhari: Telaah pemikirannya tentang hijab. Progresif: Media Publikasi Ilmiah, 8(2), 25-43.

Tabari, A., Yeganeh, N., & Herkner, H. (1982). In the shadow of Islam: The women's movement in Iran. Zed Books.

Trinugraheni, N. F. (2022, September 26). Pengunjuk rasa pro-pemerintah Iran turun ke jalan di tengah meluasnya protes kematian Mahsa Amini. Retrieved from https://www.tribunnews.com/internasional/2022/09/26/pengunjuk-rasa-pro-pemerintah-iran-turun-ke-jalan-di-tengah-meluasnya-protes-kematian-mahsa-amini

Wibowo, G. A., Chairuddin, C., Rahman, A., & Riyadi, R. (2022). Kesetaraan gender: Sebuah tinjauan teori feminisme. SEUNEUBOK LADA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan, 10(2), 121-127.

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Lingga, M. (2024). Kasus Jilbab Masya Amini : Dinamika Gerakan Feminisme di Negara Islam. Saree: Research in Gender Studies, 6(1), 1–14. https://doi.org/10.47766/saree.v6i1.2386