Nikah Mut'ah dalam Perspektif Hukum Islam
DOI:
https://doi.org/10.47766/saree.v4i2.1018Keywords:
Islamic Law, Mut'ah MarriageAbstract
The historical existence of mut'ah marriage during the time of the Prophet Muhammad is widely acknowledged among Muslims, documented in both Sunni and Shiite sources. While Shia Islam maintains the validity of mut'ah marriage indefinitely, it has been prohibited since the era of the Caliphate in Sunni tradition. This paper aims to elucidate the concept of mut’ah marriage, free from emotional bias or sectarian influences, by examining religious texts and rational arguments. Employing a qualitative research approach, this study conducts an in-depth exploration of scholarly literature and opinions, particularly focusing on the permissibility and prohibition of mut'ah marriages. The findings underscore the Shia school of thought's consistency in affirming the perpetual validity of mut'ah marriage, as no historical or Quranic evidence nullifies its legality. Conversely, the prohibition in Sunni tradition is based on hadith, consensus, and societal concerns, particularly regarding potential harm to women and children born from mut'ah unions. This research contributes to a nuanced understanding of mut'ah marriage within Islamic jurisprudence, emphasizing the importance of textual analysis and rational inquiry in interpreting religious laws.
Abstrak
Eksistensi historis pernikahan mut'ah pada masa Nabi Muhammad diakui secara luas di kalangan umat Islam, yang didokumentasikan dalam sumber-sumber Sunni dan Syiah. Sementara Islam Syiah mempertahankan keabsahan pernikahan mut'ah tanpa batas waktu, pernikahan mut'ah telah dilarang sejak era kekhalifahan dalam tradisi Sunni. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep pernikahan mut'ah, bebas dari bias emosional atau pengaruh sektarian, dengan mengkaji teks-teks agama dan argumen rasional. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, penelitian ini melakukan eksplorasi mendalam terhadap literatur dan pendapat para ulama, khususnya yang berfokus pada kebolehan dan pelarangan pernikahan mut'ah. Temuan penelitian ini menggarisbawahi konsistensi mazhab Syiah dalam menegaskan keabsahan pernikahan mut'ah, karena tidak ada bukti historis atau Alquran yang membatalkan keabsahannya. Sebaliknya, larangan dalam tradisi Sunni didasarkan pada hadis, konsensus, dan keprihatinan masyarakat, terutama mengenai potensi bahaya bagi perempuan dan anak-anak yang lahir dari pernikahan mut'ah. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang bernuansa tentang pernikahan mut'ah dalam yurisprudensi Islam, yang menekankan pentingnya analisis tekstual dan penyelidikan rasional dalam menafsirkan hukum agama.
References
al-Ghazali, I. A. H. (2002). Benang Tipis Antara Halal dan Haram. terj. Ahmad Shiddiq.(Surabaya: Putra Pelajar, 2002).
Ali, M. (2016). Hukum Nikah Mut’ah dan Hubungannya dengan Pembentukan Keluarga Sakinah (Studi Keluarga Sakinah Model Kementerian Agama). Risâlah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 3(1), 30–41. https://doi.org/https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v3i1.23
Ayu, D. P. (2019). Kritik Mahmud Syaltut terhadap Praktik Nikah Mut’ah Syi’ah. Al-Manhaj: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 1(1), 57–72.
Azmi Abubakar, L. (2021). Pernak-Pernik Pernikahan. CV Jejak (Jejak Publisher).
Faizal, L., & Qohar, A. (2021). Status Hukum Nikah Mut’ah dalam Perspektif Mahmud Saltut dan Kontribusinya terhadap Pembaharuan Hukum Keluarga di Indonesia. Al-Mashlahah Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial, 9(01), 157–171.
Hamdani, M. F. (2008). Nikah Mut’ah: Analisis Perbandingan Hukum antara Sunni dan Syi’ah. Gaya Media Pratama.
Hidayatullah, T. P. I. S. (1992). Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Maidin, M. S. (2020). Hadis-hadis Hukum.
Malik, A. N. A. U. I. N. M., & Malang, I. (n.d.). Perbandingan Ijma dan Qiyas Tentang Nikah Mut’ah Menurut Ulama Sunni dan Syi’ah.
Masruroh, L., & Khasanah, U. (n.d.). Tinjauan Yuridis Kawin Kontraak dan Akibat Hukumnya dalam Perspektif Hukum Islam.
Muhajir, M., & Kamil, M. F. (2021). The Views of Contemporer Mut’ah Marriage among Yogyakarta Shi’ite Leaders. Dialog, 44(2), 216–229.
Rahmiaty, Meylina, & Rahman, F. (2022). Instrumen penelitian: panduan penelitian di bidang pendidikan. Yogyakarta: Jejak Pustaka.
Rahayu, S. (2018). Nikah Mut’ah dalam Pandangan Sunni Syi’ah”(Studi Komparatif Tafsir Fathul Qâdîr, Rû hul Ma’âni, al-Mizân). http://repository.iiq.ac.id/handle/123456789/759
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Syaltut. (1991). Al-Fatawa (D. Al-Syuruq (ed.).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Saree : Research in Gender Studies
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.