Sikap Berbahasa Aceh Masyarakat Aceh Uara Berdasarkan Pendidikan
Keywords:
Aceh Utara, Bahasa Aceh, Masyarakat Aceh, Pendidikan, Sikap BerbahasaAbstract
Penelitian ini mengkaji “ Sikap Berbahasa Aceh Masyarakat Aceh Utara berdasarkan Pendidikan”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah sikap berbahasa Aceh masyarakata Aceh Utara berdasarkan pendidikan rendah, menengah dan tinggi? Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sikap berbahasa Aceh masyarakat Aceh Utara berdasarkan pendidikan rendah, menengah dan tinggi. Pendidikan rendah terbagi ke dalam 3 kategori yaitu SD, SMP dan SMA. Pendidikan menengah terbagi ke dalam 3 kategori yaitu DI, DII dan DIII. Pendidikan tinggi terbagi ke dalam 3 kategori yaitu S1, S2 dan S3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah masyarakat penutur bahasa Aceh yang berdomisili di wilayah Kabupaten Aceh Utara. Responden diambil dari beberapa kecamatan yang ada di Aceh Utara. Jumlah responden sebanyak 250, yaitu pendidikan rendah sebanyak 192 responden, menengah sebanyak 25 responden dan tinggi sebanyak 33 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap berbahasa Aceh masyarakat Aceh Utara berdasarkan pendidikan memperoleh hasil, yaitu pendidikan rendah positif 70% dan negatif 30%, pendidikan menengah positif 61% dan negatif 39%, pendidikan tinggi positif 57% dan negatif 43%. Dengan demikian, sikap berbahasa masyarakat Aceh Utara berdasakan kategori pendidikan rendah, menengah dan tinggi memperoleh persentase yang positif. Hal ini karena rata-rata dari kategori pendidikan rendah, menengah dan tinggi masih setia menggunakan bahasa Aceh, masih bangga menggunakan bahasa Aceh dan kesadaran akan norma bahasa Aceh yang di tunjukkan pada nilai positif, yaitu pendidikan rendah 70%, pendidikan menengah 61% dan pendidikan tinggi 57%.
References
Arsanti, M. (2014). Pemerolehan bahasa pada anak (kajian psikolinguistik). Jurnal PBSI, 3(2).
Creswell, J. W. (2016). Research design: pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 5.
Dalimunte, A. A. (2016). Implementasi Kebijakan Bahasa dan Implikasinya dalam Penguatan Identitas, Integritas, dan Pluralitas Bangsa. Jurnal Humaniora Teknologi, 2(1).
Garvin, P. L., & Mathiot, M. (2017). The urbanization of the Guaraní language—a problem in language and culture. University of Pennsylvania Press.
Hamalik, O. (2001). Proses belajar mengajar.
Ihsan, F. (2005). Dasar-Dasar Kependididikan. Jakarta: PT. Rhineka Cipta.
Margono, S. (2005). Metodologi penelitian pendidikan.
Supriadin, S. (2016). Identifikasi Penggunaan Kosakata Baku Dalam Wacana Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas Vii Di Smp Negeri 1 Wera Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 2(2), 150–161.
Werdiningsih, E. (2018). Menumbuhkan Rasa Bangga Generasi Muda Terhadap Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Internasional. Likhitaprajna, 18(2), 20–25.
Winarti, S. (2015). Sikap Bahasa Masyarakat di Wilayah Perbatasan NTT: Penelitian Sikap Bahasa pada Desa Silawan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Metalingua, 13(2).