Pesan Moral dalam Ritual "Sebuku" pada Perkawinan Masyarakat Gayo Lues

Authors

  • Asmita Wati Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

DOI:

https://doi.org/10.47766/literatur.v3i1.1449

Keywords:

Gayo Lues, Pesan Moral, Tradisi Perkawinan, Ritual Sebuku

Abstract

Sebuku merupakan interaksi antara calon pengantin dan orang tuanya yang berisi nasihat–nasihat  menangis sambil berdendang. Sebuku merupakah salah satu langkah awal yang dilakukan oleh seorang mempelai agar nantinya orangtua kedua mempelai menjadi tenang karena telah memberikan petuah bagi anak-anaknya. Dengan melakukan sebuku, masyarakat ikut juga turut andil dalam mempertahankan nilai nilai  pesan moral adat yang menjadi aturan bermasyarakat.  Penelitian ini  dilakukan untuk mengetahui  pesan moral masyarakat suku Gayo Lues yang tersirat dalam ritual sebuku. Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang berupa menghimbau data, mengelola  dan menganalisis dan menafsirkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yakni teknik rekam, teknik catat, teknik simak, observasi, dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini yakni terdapat beberapa pesan moral yang muncul dalam penelitian, antara lain yang sering  muncul adalah (1) hubungan manusia dengan hukum adat (2) hubungan manusia dengan sesama manusia  (3) hubungan manusia dengan alam ( 4) hubungan manusia dengan tuhan. Pesan moral kerendahan hati, pesan ini memberikan pemahaman bahwa kita sebagai manusia mempunyai kekuatan dan akal yang terbatas setiap usaha yang kita lakukan bisa gagal dan tidak selalu tercapai dengan apa yang kita inginkan. Selain itu juga terdapat pesan moral antara dengan sesama manusia juga sering terdapat pada syair sebuku yaitu (1) dua pesan berkaitan dengan musyawarah, (2) empat pesan berkaitan dengan saling menghormati (3) dua pesan berkaitan dengan cerita dan kasih sayang (4) satu pesan berkaitan kepatuhan kepada adat (5) tujuh pesan berkaitan dengan cinta kepada lingkungan.

 

 

 

References

Ara, Lk 1979, Sebuku Seni Meratap Di Gayo. Jakarta.

Atika Susanti dan Ady Darmansyah. 2020. Analisis Makna dan Nilai Moral dalam Pantun Tradisi Sekujang: Sesuaikah Menjadi Materi Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar. Volume 4. Nomor 2. Hlm. 81- 104.

Departemen pendidikan dan kebudayaan proyek penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.

Dandy, Abdurahim. 1979. Sejarah Daerah dan Suku Kebudayaan Proyek penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.

Dailami, Iman (2006), Majelis Adat Gayo Dalam Melestarikan Adat Beguru Di Aceh Tengah Sebagai Nilai Nilai Dakwah. Nomor, 2 tahun 2006.

Fathanah dkk (2020). Upacara Pernikahan Adat Gayo (Sinte Mungerje) Dalam Pelestarian Nilai Budaya Di Kabupaten Aceh Tengah. Volume.5, Nomor : 4 November 2020.

Hamidah. 2014. Nilai-Nilai Moral dalam Adat Perkawinan Melayu Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Tazkir. Volume 9. Nomor 1. Hlm. 1-14.

Mulyana, Rohman (2004), Mengartikulasikan Pendidikan Islam, Bandung ALFABETA.

Ocktarizka Tria. (2020), Nilai Adat Istiadat Dalam Ritual Sebuku Pada Prosesi Perkawinan Masyarakat Suku Gayo Di Kabupaten Aceh Tegah. Volume 4, Nomor 1, 2020.

Yoga, Salman , 2002. Adat Budaya Gayo Dalam Lintasan Sejarah. Diklat I Takingon ; STAI Gajah putih.

Downloads

Published

2023-11-11